Text
UJI IN SILICO AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN TOKSISITAS TURUNAN SENYAWA KAEMPFEROL PADA BUAH MURBEI (Morus alba L.) SEBAGAI CYSTEINE PROTEASE INHIBITOR
ABSTRAK
Murbei (Morus alba L.) merupakan jenis tanaman perdu yang termasuk
keluarga Moraceae dan sering digunakan sebagai terapi alternatif dalam
pengobatan tradisional di Indonesia. Meningkatnya kasus malaria akibat
munculnya resistensi terhadap obat antimalaria yang tersedia, menjadikan
Indonesia sebagai negara penyumbang kasus malaria terbesar kedua di Asia.
Buah murbei mengandung senyawa flavonoid dan turunannya yaitu
Kaempferol yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat antimalaria
baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antimalaria, sifat
fisikokimia berdasarkan Hukum 5 Lipinski dan toksisitas senyawa turunan
Kaempferol sebagai Cysteine Protease Inhibitor yang dapat menghambat
pembentukan ?-hematin pada vakuola makanan Plasmodium falciparum.
Aktivitas antimalaria diuji dengan penambatan molekuler (molecular docking)
pada reseptor Falcipain-2 (FP-2) (PDB ID: 3BPF) menggunakan AutoDock
Tools 4.2.6. Data yang diperoleh dianalisis dengan perangkat lunak Notepad++.
Sifat fisikokimia senyawa dianalisis dengan SwissADME. Toksisitas senyawa
dianalisis menggunakan pkCSM dan ProTox Online Tool. Hasil prediksi
fisikokimia menunjukkan semua senyawa uji tidak memenuhi Hukum 5
Lipinski dan sebagian besar senyawa uji tidak memiliki profil ADME yang
baik. Hasil molecular docking menunjukkan nilai energi ikat bebas untuk
senyawa Kaempferol 3-O-glucoside (Astragalin), Kaempferol 3-O-(6?-Omalonyl)glucoside, dan Kaempferol 3,7-di-O-glucoside secara berurutan -6,23
kkal/mol, -4,92 kkal/mol, -5,64 kkal/mol, dengan konstanta inhibisi secara
berurutan, yaitu 34,51 ?M, 250,48 ?M, dan 83,44 ?M. Sementara senyawa
pembanding Chloroquine memiliki energi ikat bebas -6,13 kkal/mol dan
konstanta inhibisi 32,11 ?M. Prediksi toksisitas menunjukkan bahwa senyawa
uji memiliki toksisitas yang lebih rendah dibandingkan dengan senyawa
pembanding Chloroquine, dengan nilai LD50 yang lebih tinggi (>5000 mg/kg).
Berdasarkan analisis keseluruhan, senyawa Kaempferol 3-O-glucoside
(Astragalin) memiliki peringkat terbaik sebagai kandidat Cysteine Protease
Inhibitor dengan efektivitas yang mendekati Chloroquine sebagai inhibitor
referensi dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dibandingkan dua
senyawa lainnya.
Kata kunci: Buah murbei, Kaempferol, antimalaria, Plasmodium falciparum,
molecular docking, toksisitas.
Tidak tersedia versi lain