Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR
EGCG DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI (Pseudomonas aeruginosa) PADA
DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
Penanda Bagikan

Text

PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR EGCG DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI (Pseudomonas aeruginosa) PADA DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)

Baiq Rani Salsabiella - Nama Orang;

ABSTRAK
Infeksi P.aeruginosa pada pasien dengan immunocompromise sulit diobati
karena banyaknya resistensi antibiotik. Senyawa Epigallocatechin-3-gallate (EGCG)
pada Camellia sinensis L. memiliki aktivitas antibakteri yang berpotensi sebagai
antibiotik untuk mengatasi resistensi antibiotik pada P. aeruginosa. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan metode ekstraksi terhadap kadar
EGCG dan aktivitas antibakteri (Pseudomonas aeruginosa) pada daun teh hijau
(Camellia sinensis L.). Uji kadar fraksi etil asetat dari dua metode ekstraksi
dilakukan dengan menggunakan HPLC pada kondisi yang telah dioptimasi. Aktivitas
antibakteri (12,5, 50, 100 dan 200 mg/ml ) dinilai dengan menghitung diameter zona
hambat pada setiap perlakuan. Analisis perbedaan kadar EGCG dari dua metode
ekstraksi dilakukan dengan uji t-test. Analisis perbandingan zona hambat dari kedua
metode ekstraksi pada berbagai konsentrasi uji dilakukan dengan uji non-parametrik
(Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Korelasi antara kadar EGCG dan aktivitas
antibakteri pada setiap metode ekstraksi dianalisis dengan uji spearman. Kadar
EGCG fraksi etil asetat dari ekstrak hasil maserasi dan sonikasi berturut turut yaitu
170,97 ?g EGCG/gram ekstrak dan 73 ?g EGCG/gram ekstrak yang berdasarkan
hasil uji statistik terdapat perbedaan signifikan. Fraksi etil asetat daun teh hijau dari
ekstrak hasil maserasi dengan konsentrasi 200 mg/mL paling efektif dalam
menghambat pertumbuhan bakteri (16,7 mm). Hasil uji spearman menunjukkan
bahwa terdapat korelasi positif namun tidak signifikan antara kadar EGCG dengan
aktivitas antibakteri ekstrak hasil maserasi pada konsentrasi uji 50 mg/mL dan 200
mg/mL serta ekstrak hasil sonikasi pada konsentrasi uji 12,5 mg/mL. Maserasi
merupakan metode yang tepat untuk mengekstraksi teh hijau karena dapat
menghasilkan kadar EGCG yang tinggi dan aktivitas antibakteri yang optimal.
Kata kunci: Daun Teh Hijau, Ekstraksi, Antibakteri, Pseudomonas aeruginosa


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Bai p F.2025
20254025
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
377
Penerbit
Mataram : Farmasi FKIK Unram., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
DTS 610 Bai p F.2025
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
SKRIPSI 2025
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?