Text
UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL BUAH MURBEI (Morus alba L.) SECARA IN VIVO
ABSTRAK
Tanaman murbei termasuk dalam famili Moraceae yang banyak
dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di Indonesia. Buah murbei (Morus alba
L.) mengandung senyawa flavonoid yang dinyatakan aktif sebagai antimalaria.
Tingginya kasus malaria menyebabkan munculnya beberapa masalah, salah
satunya yaitu peningkatan resistensi obat antimalaria. Kondisi ini menjadi urgensi
untuk menemukan alternatif terapi baru yang efektif dalam pengobatan penyakit
malaria. Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain
Post Test Only Controlled Group yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antimalaria ekstrak buah murbei secara in vivo. Sebanyak 25 mencit dibagi menjadi
5 kelompok, yaitu kelompok kontrol positif (klorokuin), kelompok negatif (CMCNa) dan 3 kelompok perlakuan (Ekstrak etanol buah murbei dengan dosis 1, 10 dan
100 mg/kgBB). Uji aktivitas antimalaria dilakukan pada tiap sampel hewan uji yang
terinfeksi Plasmodium berghei menggunakan metode Peter Test (The 4-day
suppressive test of blood schizontocidal). Pengambilan darah dari ekor mencit
dilakukan setiap hari selama pengujian dari hari ke-0 hingga hari ke-6 (D0-D6)
selama 7 hari. Data yang diperoleh yaitu persentase pertumbuhan dan hambatan
parasitemia. Data tersebut dianalisis dengan analisis probit menggunakan program
SPSS untuk menetukan ED50. Berdasarkan hasil uji probit, diperoleh nilai ED50
ekstrak etanol buah murbei sebesar 1,347 mg/KgBB. Hasil nilai ED50 ini termasuk
dalam kategori sangat baik sehingga menjadikan ekstrak buah murbei memiliki
potensi sebagai antimalaria dan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai obat
alternatif malaria.
Kata kunci: Antimalaria Buah Murbei, Plasmodium berghei
Tidak tersedia versi lain