Text
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK METANOL DAUN KATANG-KATANG (Ipomoea pes-caprae) TERHADAP EFEK ANALGETIKA PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) DENGAN METODE LEMPENG PANAS
ABSTRAK
Katang-katang (Ipomoea pes-caprae) merupakan salah satu tanaman yang
memiliki aktivitas sebagai analgesik karena diketahui mengandung senyawa
metabolit sekunder yaitu flavonoid dan alkaloid yang berpotensi sebagai analgesik.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak daun Ipomoea
Pes-caprae terhadap efek analgesik secara in vivo. Metode yang digunakan yaitu
uji lempeng panas (hotplate). Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol positif
(parasetamol 130 mg/kg BB), kontrol negatif (CMC-Na), dosis I (dosis ekstrak 100
mg/kgBB), dosis II (200 mg/kgBB), dan dosis III (300 mg/kgBB), dan kelompok
tanpa perlakuan. Masing-masing kelompok diukur latensi waktu respon nyeri
sebelum pemberian perlakuan pada menit ke-0 dan sesudah pemberikan perlakuan
pada menit ke-30, 60, 90, 120, 150, dan 180 menggunakan stopwatch. Selanjutnya
dihitung nilai MPA (Maximum Possible Analgesia). Data waktu latensi respon nyeri
kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik menggunakan uji One Way
ANOVA dan post hoc LSD dan Tukey HSD dengan SPSS versi 25. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun katang-katang memberikan efek
analgesik melalui peningkatan waktu latensi nyeri pada dosis 100 mg/kgBB, 200
mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB. Ketiga kelompok perlakuan memiliki efek analgesik
yang tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif (p > 0,05). Ekstrak dosis 100
mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB memberikan peningkatan waktu
latensi nyeri tertinggi pada menit ke-90 masing-masing sebesar 18,212 detik,
20,645 detik, dan 23,376 detik. Nilai MPA tertinggi yang diperoleh pada dosis 100,
200, dan 300 mg/kgBB di menit ke-90 berturut-turut sebesar 28,835%, 35,323%,
dan 42,558%. Nilai ED50 yang diperoleh sebesar 65,765 mg/kgBB.
Kata kunci: analgesik, Ipomoea pes-caprae, latensi nyeri, lempeng panas, MPA
Tidak tersedia versi lain